Reformasi 1998: Tolok Ukur Perubahan Bangsa
Disusun berdasarkan tugas Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik
Kurikulum 2013, Pengembangan Karakter Siswa
Author: Stella D. J. Shanawi
Pembimbing: Sa'bani, S. Pd.
Tugas Semester Kedua Kelas XC
SMK Telekomunikasi Tunas Harapan 2013/2014
REFORMASI
INDONESIA MERUBAH KEHIDUPAN BANGSA
Reformasi
Indonesia adalah peristiwa sebagai perubahan ke arah yang lebih baik dengan
cara menata ulang hal-hal yang sebelumnya menyimpang dan tidak sesuai lagi
dengan kondisi dan struktur ketatanegaraan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Penyebab
Reformasi
Reformasi
Indonesia berawal dari kekecewaan rakyat terhadap pemerintahan yang
diaspirasikan oleh mahasiswa-mahasiswa sebagai pihak opisis dengan melakukan
mega demonstrasi berawal dari tanggal 12 Mei 1998.
Namun, mereka tidak mengakui
Soeharto dan melaksanakan pemilu kembali. Pada saat itu, hingga 1999, dan selama 29 tahun, Partai Golkar
merupakan partai yang menguasai Indonesia selama hampir 30 tahun, melebihi
rejim PNI
yang menguasai Indonesia selama 25 tahun. Namun, terpliihnya Soeharto untuk
terakhir kalinya ini ternyata mendapatkan kecaman dari mahasiswa karena krisis
ekonomi yang membuat hampir setengah dari seluruh penduduk Indonesia mengalami
kemiskinan.
Gerakan ini mendapatkan momentumnya
saat terjadinya krisis moneter pada
pertengahan tahun 1997.
Namun para analis asing kerap menyoroti percepatan gerakan pro-demokrasi pasca Peristiwa
27 Juli 1996 yang terjadi 27
Juli 1996. Harga-harga kebutuhan melambung tinggi, daya beli
masyarakat pun berkurang. Tuntutan mundurnya Soeharto menjadi agenda nasional gerakan
mahasiswa. Ibarat gayung bersambut, gerakan
mahasiswa dengan agenda reformasi
mendapat simpati dan dukungan dari rakyat.
Mereka menuntut
Soeharto, sebagai presiden pada masa periode 1955-1998 agar lengser dari
jabatannya, karena terjadinya Politik Dinasti; suatu politik dimana kekuasaan dimanipulasi oleh seseorang dimana
kekuasan jatuh pada satu orang pemimpin secara berkelanjutan.
Politik adalah suatu kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang saling berdiskusi mengenai
suatu hal dimana hal tersebut dilakukan untuk tujuan tertentu, dengan cara
tertentu, dan memperoleh hasil tertentu.
Tuntutan Reformasi
Demonstrasi bertambah gencar
dilaksanakan oleh para mahasiswa, terutama setelah pemerintah mengumumkan
kenaikan harga BBM dan ongkos angkutan pada tanggal 4 Mei 1998. Agenda reformasi yang menjadi tuntutan para mahasiswa
mencakup beberapa tuntutan, seperti:
- Adili Soeharto dan kroni-kroninya,
- Laksanakan amandemen UUD 1945,
- Hapuskan Dwi Fungsi ABRI,
- Pelaksanaan otonomi daerah yang seluas-luasnya,
- Tegakkan supremasi hukum,
- Ciptakan pemerintahan yang bersih dari KKN
Tujuan Reformasi
Secara
harfiah dalam pandangan positif tujuan reformasi antara lain;
1.
Melakukan perubahan secara serius
dan bertahap untuk menemukan nilai-nilai baru dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
2.
Menata kembali seluruh struktur
kenegaraan termasuk perundangan dan konstitusi yang menyimpang dari arah
perjuangan dan cita-cita seluruh masyarakat bangsa.
3.
Melakukan perbaikan di segenap
bidang kehidupan baik politik, ekonomi, sosial dan budaya maupun pertahanan
keamanan.
4.
Menghapus dan menghilangkan
cara-cara hidup dan kebiasaan buruk dalam masyarakat bangsa.
Pada
dasarnya setelah reformasi bangsa Indonesia menjadi lebih baik dengan adanya
kebebasan menyatakan pendapat dalam pemilu serta musyawarah untuk mufakat.
Dampak Reformasi
Hal tersebut
beralasan kuat atas adanya pemerosotan nilai-nilai kehidupan bangsa yang
semakin kentara seiring masyarakat Indonesia dengan pemikir-pemikir ulung oleh
pemuda dan kaum-kaum terpelajar. Sangat disayangkan, Reformasi Indonesia
memiliki dampak dalam beberapa aspek:
1. Dampak
Politik
Presiden
Soeharto lengser dari jabatannya, maka kekuasaan pemerintahan jatuh kepada B. J
Habibie yang justru setelah itu terjadi pergantian kekuasaan secara
berturut-turut dalam waktu singkat. Bahkan sangat disayangkan karena pada masa
pemerintahan B. J Habibie, Indonesia justru kehilangan satu propinsi, Timor
Timur yang kini merdeka menjadi negara Timor Leste.
2. Dampak
Ekonomi
Sebelum
lengsernya presiden soeharto,terjadi banyak demonstrasi oleh mahasiswa
terpelajar di berbagai daerah di Indonesia yang bersifat universal; karena
serentak dilakukan dalam jangka waktu yaitu 12-20 Mei 1998. Pemberontakan
tersebut diwujudkan dalam Tragedi Trisakti dan Tragedi Semanggi.
Aksi anarkis
oleh mahasiswa juga merusak sistem perekonomian Indonesia yaitu; terjadinya
peristiwa penjarahan masal yang dipicu oleh kericuhan mahasiswa itu sendiri. Akibatnya
masyarakat terpicu untuk saling konflik; hingga masalah perbedaan sukupun
menjadi latar belakang terjadinya penjarahan.
Peristiwa
tersebut juga terjadi di kota-kota besar seperti Semarang, Jakarta, Bandung
hingga pelosok kota kecil. Kerugian ekonomi di berbagai aspek seperti:
·
Kerusakan
infrastruktur dan fasilitas negara.
Akibat demonstrasi dan penjarahan besar-besaran banyak sekali kericuhan yang menyebabkan rusaknya fasilitas negara seperti pembakaran gedung pemerintah dan swasta, perusakan fasilitas umum seperti gedung pemerintahan daerah.
Akibat demonstrasi dan penjarahan besar-besaran banyak sekali kericuhan yang menyebabkan rusaknya fasilitas negara seperti pembakaran gedung pemerintah dan swasta, perusakan fasilitas umum seperti gedung pemerintahan daerah.
·
Penurunan
nilai rupiah terhadap dollar.
Penjarahan juga terjadi di bank-bank negara sehingga ekonomi menjadi tidak stabil karena banyaknya unsur ekonomi seperti uang dan kebutuhan serta produk-produk pasaran milik pemerintah yang dijarah. Sehingga pemerintah mengambil kebijakan hinggaterjadi krisis moneter dimana nilai mata uang rupiah turun demi menghindari Inflasi. Inflasi merupakan kondisi perekonomian suatu negara dimana uang yang beredar di masyarakat lebih banyak daripada jumlah barang yang beredar. Namun pada akhirnya inflasi tersebut terjadi.
Penjarahan juga terjadi di bank-bank negara sehingga ekonomi menjadi tidak stabil karena banyaknya unsur ekonomi seperti uang dan kebutuhan serta produk-produk pasaran milik pemerintah yang dijarah. Sehingga pemerintah mengambil kebijakan hinggaterjadi krisis moneter dimana nilai mata uang rupiah turun demi menghindari Inflasi. Inflasi merupakan kondisi perekonomian suatu negara dimana uang yang beredar di masyarakat lebih banyak daripada jumlah barang yang beredar. Namun pada akhirnya inflasi tersebut terjadi.
·
Aktifitas
kehidupan; roda ekonomi terhenti untuk jangka waktu lama sehingga aktifitas
bekerja dan produktifitas terhenti total hingga terjadinya banyak PHK karena banyak
perusahaan merugi akibat penjarahan yang terjadi.
·
Korban
nyawa
Dengan
adanya Tragedi Trisakti yaitu peristiwa penembakan antara aparat dan mahasiwa
pada 12 Mei 1998 menewaskan 4 mahasiswa Universitas Trisakti di Jakarta,
Indonesia antara lain:
1. Elang Mulia Lesmana (1978-1998)
2. Heri Hertanto (1977-1998)
3. Hafidin Royan (1976-1998)
4. Hendriawan Sie (1975-1998)
Mereka tewas karena terkena peluru tajam di tempat-tempat vital seperti kepala, tenggorokan, dan dada.
1. Elang Mulia Lesmana (1978-1998)
2. Heri Hertanto (1977-1998)
3. Hafidin Royan (1976-1998)
4. Hendriawan Sie (1975-1998)
Mereka tewas karena terkena peluru tajam di tempat-tempat vital seperti kepala, tenggorokan, dan dada.
Kerugian
yang ketiga tersebut juga mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat dimana
terjadinya banyak pengangguran di kehidupan masyarakat, pembangunan negara
terhenti untuk sementara waktu.
3. Dampak Sosial Budaya
Pemerosotan
moral juga terjadi terbukti atas adanya demonstrasi ricuh mahasiswa yang
terpelajar. Bahkan orang terpelajar saja
berbuat demikian, bagaimana dengan rakyat Indonesia yang tidak terpelajar?
Terjadinya penyuaraan pendapat masyarakat
dengan cara yang salah yaitu dengan adanya banyak pemberontakan dan penjarahan
yang sama sekali tidak mencitrakan akhlak yang baik sebagai bangsa Indonesia
yang besar dan berpanji pancasila. Kebudayaan ramah dan santun bangsa inipun
terkikis akibat peristiwa Reformasi tersebut. Dalam hal ini diartikan bahwa
peristiwa ricuh reformasi telah menggerus kepribadian bangsa.
0 comments: